Saat negara lain sibuk berdiplomasi melindungi warga negaranya diluar negeri yang ditawan negara lain, negeriku dengan tenangnya mengirim kembali mayat mayat TKI yang bekerja untuk 40% devisa negara ini..
Saat negara lain sibuk meningkatkan kualitas pendidikan dinegaranya dengan menciptakan sistem belajar yang terpadu dan terjangkau, negeri ini kembali bersolek dengan menaikkan biaya perguruan tinggi dan membiarkan atap bocor diberbagai sekolah di penjuru negeri..
Saat negara lain dengan sibuk memperbaiki infrastruktur bagi pembangunan negaranya, negara ini sibuk mengantongi pundi pundi haram dari budget pembagunan infrastruktur tersebut..
Saat negara lain mempercantik kotanya dengan menampilkan atraksi lampu lampu indah dijalan, negara ini dengan santainya mempermalukan kotanya dengan mematikan aliran listrik disepanjang wilayah negara (bukan cuma kota)
Saat negara lain menggerakkan rakyatnya menggunakan transportasi umum, negara ini dengan umumnya mengumumkan keterlambatan kereta karena alasan yang selalu sama, mengumumkan bahwa pesawat mereka hancur,rusak,tertabrak seolah olah pembelian transportasi tersebut bukan dari uang rakyat.
Saat negara lain dengan tegas mencabut duta besar mereka ketika negara lain menghina negara mereka, negara ini dengan wajarnya membiarkan negara lain menghina dan mempermalukan martabat dan kedaulatan bangsa.
Saat negara lain mendekatkan diri dengan rakyat mencari dukungan, negara ini sibuk mendekati pimpinan mencari kursi kekuasaan..
Saat negara lain berjuang atas nama rakyat, negara ini berjuang atas nama orang kaya, atas nama koalisi, atas nama partai, dan atas nama Tuhan yang mereka lecehkan dengan segala kebohongan mereka..
Saat negara lain dengan gigih MELINDUNGI WARGA NEGARANYA, apa yang dilakukan negara ini?
Mereka membiarkan penipu,mafia,dan pencatut nama presiden BEBAS BERKELIARAN.
Mereka menghukum pengedar ratusan butir ekstasi satu tahun penjara, dan memenjarakan pemegang sebutir ekstasi empat tahun penjara.
Mereka reaktif terhadap pencuri kakao,pencuri semangka yang merupakan orang miskin cerminan negeri ini,namun lambat dalam mengungkap kasus pencurian uang negara trilyunan.
Dan mereka menghukum seseorang ratusan juta hanya karena berkeluh kesah atas pelayanan yang ia terima
KAMI SENGAJA DIBUNGKAM!
Saat negara kami sakit, hancur, menderita, siapa yang kami punya??
Pemimpin kami bisu,
Perwakilan kami sibuk menghitung keuntungan dari apakah akan menjadi bagian dari koalisi ataukah oposisi seolah suara rakyat selalu dicerminkan oleh koalisi
Lembaga hukum kami ? Mereka telah lama mati..
SAYA APATIS entah itu mereka akan hidup atau tidak.
Tinggal rakyat yang hidup..
Hidup menyaksikan negara mereka yang telah mati dan digerogoti oleh sistem negara mereka sendiri..
negaraku telah mati..
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone